Pada suatu hari, para mafia sedang mencari seorang debt collector untuk mengumpulkan uang dari tempat2 yg mereka "lindungi". Karena mereka merasa sedang diawasi gerak geriknya oleh kepolisian, mereka memutuskan untuk mempekerjakan seorang yg bisu tuli (alias tunarungu) bernama Amir.
Dalam waktu 1 minggu setelah Amir bekerja, dia berhasil mengumpulkan duit 1 Milliar. Amir jadi serakah dan menyimpan setoran untuk para mafia itu untuk dirinya sendiri. Pada saat dia bersiap2 untuk kabur ke luar kota, para mafia yg merasakan ketidak beresan menciduknya di tempat persembunyiannya.
Di ruang interogasi mafia.
Mafia: Heh kunyuk. Di mana lu simpen duit kita.
Amir: ....... (ga ngerti, kan tuli dia)
Karena komunikasi yg ga nyambung akhirnya dipanggilah seorang ahli bahasa isyarat bernama Budi.
Mafia: di mana lu simpen duit kita?
Budi: di mana lu simpen duit kita? (Dalam bahasa isyarat)
Amir: duit apaan? Gw ga tau... (dalam bahasa isyarat)
Budi: katanya dia ga tau duit apaan.
Mafia keluarin pestol, ditempel ke jidat si Amir.
Mafia: kesempatan terakhir, di mana duit kita?
Budi: kesempatan terakhir, di mana duit kita? (Dalam bahasa isyarat)
Amir: ok ok. Duitnya ane kubur di taman kota di bawah pohon cemara yg ada pita merahnya. (Jawab Amir dgn bahasa isyarat)
Budi: dia bilang dia ga tau apa2. Dan dia jg bilang kalo anda pasti ga punya nyali buat tarik pelatuknya